Minggu, 04 Oktober 2020

K3 Penggunaan alat kerja fiber optic

Hallo sobat..... kali ini saya akan membagikan tentang K3 dalam penggunaan alat kerja pada fiber optic, berikut penjelasannya : 

 

1)    Adapun faktor-faktor penyebab kecelakaan yaitu :

a.    Faktor Lingungan (kondisi tidak aman)

b.    Faktor Manajemen (manajemen buruk)

c.    Faktor Manusia (tindakan tidak aman)

 

2)    Keselamatan kerja pada saat penyambungan FO :

a.    Kebersihan tempat maupun alat kerja

b.    Kelengkapan keselamatan kerja

c.    Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.

 

3)    Kebersihan pun juga harus dijaga :   

a.    Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi).

b.    Tempat dan alat kerja harus bersih dari debu/kotoran lainnya.

c.    Setelah selesai berkerja, alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan (sisa potongan optic, jelly yang menempel/kotoran lainnnya).

 

4)    Kelengkapan Keselamatan kerja:

a.    Sarung tangan

b.    Isolasi / Lak Ban

c.    Kacamata pelindung


5)    Urutan Pekerjaan penyambungan :

a.    Pekerjaan penanganan kabel dan sarana sambung kabel

i.     Gunakan alat/perkakas kerja yang benar

ii.   Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan abel, pengupasan kulit kabel, terminasi kabel.

iii.  Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.

 

b.    Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optic

i.     Gunakanlah sarung tangan

ii.   Gunakanlah kacamata pelindung mata

iii.  Sisa potongan optic dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara diambil dengan Lak Ban dan dibungkkus kembali dengan Lak Ban, kemudian dibuang ketempat sampah.

iv.  Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah diupas dengan tangan telanjang.

v.    Jangan meniup potongan fiber optik.

 

c.    Keselamatan kerja di jalan: 

i.     Perijinan

ii.   Kewajiban penanggungjawab lapangan

a)    Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk

b)    Mencegah masuknya pihak ketiga

c)    Bila perlu menempatkan petugas lalu lintas

iii.  Penempatan material dan peralatan kerja

a)    Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalu lintas

b)    Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari

iv.  Cara Parkir

a)    Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalu lintas

b)    Aktifkan rem tangan dan persneleng pada rendah atau posisi mundur

c)    Ganjal roda bagian depan maupun belakang

d)    Menyediakan jalur bagi pejalan kaki

e)    Menyediakan jalur bagi kendaraan umum 

v.    Pemasangan rambu pengaman

a)    Tujuan

Ø  Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan

Ø  Untuk mencegah terjadinya kecelakaan

b)    Jenis rambu-rambu

Ø  Papan peringatan

Ø  Lampu (Fashing Light)

Ø  Safety cone, Safety bar, pagar/tali pembatas, bendera cill.

c)    Hal-hal yang harus diperhatikan

Ø  Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar

Ø  Harus jelas dan Nampak dari kejauhan

Ø  Saat memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat pengambilan

Ø  Pastikan rambu-rambu masih berfungsi dengan baik

d.    Keselamatan kerja di Manhole (Lubang bawah tanah(MH)) :

i.     Didalam MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya oksigen yang tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kegiatan didalam MH dilakukan :

a)    Ventilisasi

Ø  Tujuan :

Menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen.

Ø  Hal-hal yang diperhatikan  :

ü  Gunakan ventilator MH

ü  Tempatkan pada posisi yang menguntungkan

ü  Jarak antara ujung pipa dengan dasae MH ± 30 cm

ü   Ventilasi minimum 5 x volume bagian dalam MH

ü  Selama bekerja, sebaiknya ventilisasi dilakukan secara berkesinambungan

b)    Pengukuran Gas/Udara

Ø  Tujuan :

Mengetahui kandungan udara didalam Manhole

Ø  Hal-hal yang diperhatikan :

ü  Pastikan kondisi “Gas Detector” dalam keadaan baik

ü  Pengecekan udara min. di 5 titik yang berbeda secara horizontal dan vertical

Ø  Jenis Gas & Ambang Batas

JENIS GAS

AMBANG BATAS YANG DIPERBOLEHKAN ( % )

SIFAT GAS

Karbon Monoksida

< 0.005 (50 ppm)

Beracun

Metan

< 1.5

Mudah terbakar

Gas-gas yang mudah terbakar (Combustible Gas)

< 30

 

Mudah terbakar

Osigen

> 18

Menyesakkan, kurang O2

H2S

< 0.001 (10 ppm)

Beracun

Ø  Gejala tubuh Kurang Oksigen (O2)

KADAR OKSIGEN

GEJALA

16 %

Sesak Nafas, detak jantung bertambah cepat, sakit kepala, muntah

12 %

Sakit kepala, lemas (bisa pingsan / meninggal dalam MH)

10 %

Muka pucat, sulit bernafas, pingsan

8 %

Pingsan (bisa meninggal dalam 7-8 menit) Jika terus belanjut

6 %

Pingsan dalam satu tarikan nafas. Nafas berhenti dan akan meninggal dalam 6 menit

 

c)    Mengeluarkan air didalam MH

ii.   Hal-hal yang harus diperhatikan

a)    Gunakan tangga khusus waktu masuk kedalam MH

b)    Gunakan tali atau kantong untuk menurungkan/menaikkan material & peralatan

c)    Bekerja di MH minimal dilakukan 2 orang (1 orang harus berada diluar MH)

d)    Jangan menyalakan api didalam MH

 

e.    Adapun keselamatan kerja saat pengukuran / diatas tiang

Hal-hal yang diperhatikan :

i.     Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada didalam tanah.

ii.   Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan.

iii.  Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang

iv.  Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb

v.    Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir

 

6)    Hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan:

a.    Mengetahui aturan keselamatan kerja secara baik dan benar

b.    Hindari kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan

c.    Bersikap hati-hati dan tidak terburu-buru

d.    Hentikan kegiatan bila kondisi kesehatan mulai menurun

Jumat, 02 Oktober 2020

Komputer Server dan Hardware Server

 

v  Komputer  Server 

    Komputer yang berfungsi sebagai pusat pengelola  lalulintas dan aplikasi jaringan komputer. Karena berfungsi sebagai pusat, minimal sebuah server harus mempunyai beberapa karakter yang lebih dibandingkan dengan komputer yang terhubung kedalam suatu jaringan. Keseluruhan komputer yang terhubung ke server dalam jaringan disebut sebagai Workstation. Hampir semua jenis computer dapat digunakan sebagai computer workstation.

v  Hardware 

    Perangkat keras yang dimilki oleh sebuah sistem komputer, sedangkan hardware jaringan komputer adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya dalam sebuah jaringanyang bertujuan untuk berbagi data, informasi dan peralatan lainnya perangkat ini bersifat fisik atau terlihat wujudnya. Hardware yang dibutuhkan untuk jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1)      Modem

Modem digunakan oleh jaringan agar jaringan bisa terhubung dengan internet.

2)      NIC (Network Internet Card) atau kartu jaringan

NIC adalah sebuah hardware untuk mendukung jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya, bentuk NIC berupa kepingan komponen yang bisa di bongkar pasang pada slot PCI atau slot PCIE yang terdapat di main board komputer. Pada NIC terdapat sebuah port khusus biasanya berupa port RJ 45 yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya menggunakan Konektor RJ 45 dan kabel UTP, untuk beberapa NIC juga dilengkapi dengan Komponen Wireless.

3)      HUB

HUB merupakan perangkat keras jaringan yang dapat digunakan sebagai terminal port untuk menghubungkan komputer dalam jaringan, HUB biasanya memiliki banyak port RJ45, jumlah port dalam sebuah Hub minimal 4 port. setiap komputer agar saling terhubung satu sama lain dalam jaringan biasanya menggunakan HUB.

4)      Kabel UTP

Kabel UTP adalah kabel jaringan dengan 8 kabel warna-warni didalamnya, untuk menghubungkan komputer satu dengan lainnya dalam jaringan biasanya menggunakan kabel UTP yang sudah dihubungkan dengan konektor RJ 45,

5)      Konektor RJ 45

Konektor RJ 45 adalah konektor yang digunakan untuk menghubungkan kabel RJ 45, konektor RJ 45 semacam ject yang memiliki 4 pin didalamnya.

6)      Bridge

Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda.
Contoh:
Menghubungkan jaringan yang menggunakan fiber optik dengan jaringan yang menggunakan coacial.
Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.

7)      Switch

Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

8)      Cluster Control Unit

Cluster Control Unit membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan pengubahan kode.

9)      Front - end Processor

Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk dan keluar dari host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis apapun, tetapi configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini khusus yang berfungsi sebagai front-end processor dan sebuah mainframe yang menjadi host. Front-end Processor berfungsi sebagai unit input dari host dengan mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan menyiapkan data bagi host. Front-end Processor juga berfungsi sebagai unit output dari host dengan menerima pesan-pesan untuk transmisi ke terminal. Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor relatif lambat ( dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit ditransmisikan secara paralel). Sebagian front-end processor melakukan message switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and forward).

Rabu, 30 September 2020

Sistem Operasi Jaringan : Pengertian, Prinsip & Cara Kerja, dan Instalasinya

 Apa itu Sistem Operasi Jaringan ??? 

Nahhh, kali ini saya akan memberikan ulasan mengenai hal tersebut, diantaranya Pengertian Sistem Operasi Jaringan, Prinsip dan Cara kerja sistem operasi jaringan, Instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI Windows Server dan Linux, dan juga Instalasi sistem operasi jaringan berbasis CLI Linux/FreeBSD.


A.     Sistem Operasi Jaringan

Sebuah jenis sistem operasi yang dikhususkan / ditujukan untuk menangani jaringan. Sistem ini terdiri dari atas banyak layanan/service untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagai berkas alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dll.

B.     Prinsip dan Cara kerja Sistem operasi jaringan

    1. Sebuah komputer server yang berisi data dan informasi haruslah sudah siap untuk digunakan.
    2. Komputer client nantinya akan melakukan request informasi apa saja yang dibutuhkan.
    3. Server akan merespon dengan cara melakukan pengiriman data. Saat ini komputer server akan berperan sebagai transmitter.
    4. Paket data, informasi dan lainnya kemudian akan ditransmisikan melalui sebuah jaringan komputer, baik secara kabel / nirkabel.
    5. Apabila jaringan menggunakan prinsip kerja peer to peer, maka paket data akan langsung ditransmisikan ke komputer user yang berperan sebagai receiver.
    6. Apabila mengimplementasikan topologi jaringan tertentu, seperti topologi star, maka sebelumnya, paket data akan dipecah terlebih dahulu dengan menggunakan perangkat keras jaringan seperti hub, switch, bridge dan juga router yang kemudian akan diteruskan ke lebih dari 1 komputer client yang menjadi receiver.
    7. Dalam proses transmisinya, paket data akan melewati beberapa protocol dan juga lapisan atau layer setiap paket data mulai dikirmkan oleh server melewati perangkat keras jaringan hingga sampai ke komputer client.

C.     Instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI Windows Server dan Linux

    1. Tentunya persiapkan dahulu file SO Debian pada DVD drive atau flasdisk. Lalu setting BIOS dengan CD/DVD Rom atau Flashdisk sebagai first boot. Maka pada saat booting PC anda akan membaca file SO Debian dan mulai menjalankan proses instalasi.
    2. Karena kita akan menginstalkan SO Debian berbasis GUI, maka pada Installer Boot Menu pilih Graphical Install.
    3. Pada opsi select a language, silakan pilih bahasa yang anda mengerti. Kita pilih saja bahasa Inggris, agar semakin terbiasa. Maka pilihlah English, dan klik continue/tekan enter.
    4. Selanjutnya pilih Lokasi tempat tinggal anda. Namun karena tadi kita memilih bahasa Inggris, maka beberapa negara seperti Indonesia tidak tersedia pilihanya. Tapi anda bisa memilih pilihan other. Klik continue/tekan enter.
    5. Silakan pilih Benua atau wilayah tempat tinggal anda. Klik continue/tekan enter.
    6. Nah, setelah sampai di halaman ini negara tempat tinggal sobat pasti ada pada daftar. Termasuk Indonesia pun tersedia. Klik continue/tekan enter.
    7. Selanjutnya pada opsi configure locales, kita pilih United States saja seperti umumnya digunakan orang kebanyakan. Klik continue/tekan enter.
    8. Pilih tipe keyboard, umumnya kita menggunakan tipe American English. Klik continue/tekan enter.
    9. Tunggulah proses Load Installer Component from CD dan Configure the Network selesai. Jika terjadi kegagalan pada proses Configure the Network, abaikan saja. Klik continue/tekan enter.
    10. Karena Linux adalah SO yang bagus untuk sebuah jaringan, sobat pilih saja Configure Network Manually untuk melakukan konfigurasi IP. Sobat harus tau aturan pemberian IP Address untuk melakukan konfigurasi. Jika sobat tidak mau melakukan konfigurasi, silakan pilih Do Not Configure the Network At This Time. Klik continue/tekan enter.
    11. Masukan IP Address sesuai dengan keinginan sobat, apakah mau yang kelas a, kelas b, atau kelas c. Saya akan mencontohkan yang kelas c, misal: 192.168.100.13
    12. Biarkan netmask seperti pada awalnya, atau jika netmask tidak muncul maka masukan secara manual. Contoh: netmask untuk kelas C, 255.255.255.0
    13. Biarkan gateway seperti pada awalnya, atau ketikan seperti IP Address namun segmen terakhir atau Host ID ubah dengan angka 1.
    14. Biarkan name server address seperti pada awalnya, atau ketikan seperti pada gateway.
    15. Selanjutnya, Masukan hostname (pada Windows, Computer name) sesuai dengan keinginan sobat contoh: debian. Klik continue/tekan enter.
    16. Pada bagian domain, sobat masukan saja hostname dengan diikuti domain (.com, .net, .org, .sch dll) contoh: debian.net.
    17. Isi Root Password lalu ulangi pada re-enter passwors sesuai keinginan anda. Root Password jika pada Windows adalah kata sandi Administrator . Klik continue/tekan enter.
    18. Isi New User Fullname, tentunya dengan nama lengkap anda. Klik continue/tekan enter.
    19. Isi username sesuai keinginan anda. Namun saya sarankan isi dengan nama depan anda saja. Supaya lebih mudah. Klik continue/tekan enter.
    20. Isi password untuk user sesuai keinginan. Lalu re-enter password untuk verify. Saya saranakan password user ini jangan sama dengan password root. Hal ini dilakukan agar password root yang begitu penting tidak mudah diketahui. Klik continue/tekan enter.
    21. Pilih lokasi waktu dengan pilihan lokasi yang terdafar. Pilih kota terdekat dari tempat tinggal anda. Klik continue/tekan enter.
    22. Jika anda pilih Guided-use entire disks, maka anda hanya membuat satu partisi pada disk. Anda dapat pilih manual untuk mengatur metode pemartisian dan pembagian partisi. Klik continue/tekan enter.
    23. Pada select disk to partition, pilihlah partisi yang telah tersedia. Jika terdapat beberapa pilihan, pilihlah sesuai dengan keinginan anda. Klik continue/tekan enter.
    24. Pada partition scheme, pilihlah All files in one partition karena disana terdapat keterangan "recommended for new user". Klik continue/tekan enter.
    25. Jika telah yakin dengan pemartisian yang anda lakukan, klik finish partitioning and write changes to disk. Klik continue/tekan enter.
    26. Selanjutnya, pilih Yes saja pada write the changes to disks. Klik continue/tekan enter.
    27. Tunggulah proses install the base system selesai. Lalu akan muncul pertanyaan Scan another CD or DVD? Jika anda memiliki paket repository lain pada Debian maka klik Yes. Namun polih No jika tidak punya. Klik continue/tekan enter.
    28. Pilih No saja pada pertanyaan "use a network mirror?".
    29. Pada opsi Participate in the packed usage survey?, pilih No saja. Klik continue/tekan enter.
    30. Selanjutnya pada software selection, sobat dapat memilih perlengkapan apa saja yang akan digunakan. Saran saya, jika Debian ini hanya akan digunakan sebagai Desktop OS saja dan bukan sebagai server, maka anda hanya perlu memilih Graphical Desktop Environment dan System Utilities saja. Klik continue/tekan enter.
    31. Selanjutnya pada proses instalasi lanjutan akan memakan waktu yang agak lama. Maka tunggulah dengan sabar sampai selesai.
    32. Setelah selesai, selanjutnya akan ada pertanyaan Install the GRUB boot loader to the master boot record? Pilih yes dan Klik continue/tekan enter.
    33. Lalu tunggu beberapa saat, maka penginstalan pun selesai. Klik continue/tekan enter, lalu PC akan merestart secara otomatis.
    34. Booting pun dilakukan dengan otomatis. Silakan Login dengan nama user dan user password, klik Login.

 

D.     Instalasi sistem operasi jaringan berbasis CLI Linux/FreeBSD

    1. Booting lewat CD-ROM > Enter.
    2. Tampil sysintall > Pilih "Standard" > Enter.
    3. Klik "OK" > Akan tampil program fdisk untuk menyiapkan partisi freeSBD > Klik partisinya > Tekan "C" (Create Slice).
    4. Menentukan besar partisi freeBSD, langsung saja tekan "Enter" atau "OK".
    5. Telah terbentuk partisi FreeBSD > Tekan "Q" (Finish).
    6. Jika hanya ada FreeBSD pilih "Standard".
    7. Tekan "A" untuk membuat partisi secara automais. Untuk membuat partisi sendiri tekan "C" (Create), jika sudah selesai tekan "Q" (Finish).
    8. Memilih media installasi. Pilih "1 CD/DVD" > Enter.
    9. Mulai proses instalasi > Tunggu sampai selesai > OK.
    10. Konfigurasi Ethernet. Pilih "YES" untuk melakukan konfigurasi, jika tidak pilih "NO".
    11. Klik "NO" (Tidak mengaktifkan IPv6).
    12. Klik "NO" (Konfigurasi manual).
    13. Konfigurasi manual > Selesai > OK > Klik "YES" untuk mengaktifkan.
    14. Pilih "YES" (Membuat user account).
    15. Pilih "USER".
    16. Isi semua data > OK. Untuk menjalankan perintah suatu Member Groups : Isi dengan Wheel.
    17. Klik "NO" > Klik "YES" > System reboot instalasi selesai.

Lirik Nemu - Gilga Sahid

Lagu Nemen Pencipta : Iskandar Hanafi Vokal/Artis : Gilga Sahid Nemu koe pas ati ambyar-ambyare Pacar seng tak tresnani ninggal aku golek li...