Tampilkan postingan dengan label Teknologi Luas (WAN). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknologi Luas (WAN). Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Oktober 2020

Prosedur dan teknik pemeriksaan permasalahan jaringan nirkabel

 Untuk memeriksa permasalahan jaringan, bisa menggunakan bantuan 2 aplikasi ini, yaitu : Wireless Network Watcher dan SoftPerfect WiFi Guard. 

A.      Wireless Network Watcher

1.  Pertama kita perlu mengunduh dan memasang aplikasi Wireless Network Watcher http://www.nirsoft.net/utils/wnetwatcher.zip , Setelah terpasang, jalankan aplikasi, maka kita akan melihat tampilan seperti dibawah ini :

2.  Selanjutnya sambungkan ke jaringan nirkabel yang hendak kita periksa, ini dilakukan melalui Windows pada icon wireless di pajak kanan taskbar. Setelah tersambung jalankan “Start Scanning”.

3.  Kita perlu menunggu beberapa saat setelah kita menjalankan menu “Start Scanning”.

4.  Setelah proses pemindaian selesai, kia akan melihat daftar perangkat yang terkoneksi berikut alamat IP yang digunakan.


5.  Untuk pengecekan lebih lanjut kita dapat menggunakan perintah ping atau tracert melalui konsol “Command Prompt” untuk mengetahui informasi siapa pemilik alamat IP tersebut. Bisa juga kita gunakan aplikasi yang terkait dengan masalah jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

B.      SoftPerfect WiFi Guard

Untuk mengetahui apabila ada yang menggunakan jaringan nirkabel tanpa sepengetahuan kita. Ini karena SoftPerfect WiFi Guard akan menginformasikan hal tersebut secara otomatis. Aplikasi ini memiliki pemindaian jaringan yang berjalan sesuai interval waktu yang telah ditentukan, kemudian akan memberikan laporan apabila menemukan perangkat yang tidak dikenali.

1.  Mengunduh dan memasang SoftPerfect WiFi Guard di komputer kita. Setelah aplikasi terpasang, jalankan.

2.  Kemudian buka menu File, lalu pilih Setting.

3.  Aktifkan tiga pilihan terakhir

4.  Setelah itu klik tombol “Scan Now”

5.  Apabila ada perangkat yang tidak dikenali, aplikasi tersebut akan memberitahukan kita.

6.  Selesai.


C.      Cara perbaikan kerusakan atau permasalahan pada jaringan nirkabel

1.  Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan

a)   Disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak.

Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang sudah terlalu lama.  Jadi, perlu adanya perawatan yang berkala.

b)   Disebabkan jaringan dalam kondisi down.

Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal yang dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Perbaikannya dengan mendeteksi melalui indicator-indikator yang dapat kita lihat pada komponen. Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen.

2.  Kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan

a)   Kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.

Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.

b)   Kabel UTP dengan konekor RJ45.

Konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan  pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.

c)   Kabel Coaxial dengan konektor BNC.

Memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.

3.  Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch

a)   Tidak bisa sharing data.

Dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.

b)   Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain.

Dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita juga abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain dengan cara Buka Command Prompt > Ketik Ping (nomor IP). Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.

c)   Tidak muncul Local Area Connection.

Lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter.

d)  Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru.

Karena dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum.

e)   Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaiki Performanya.

Disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Mengatasinya dengan mengefisienkan design infrastruktur jaringan, agar akses aplikasi ke resource jaringan efisien dan tidak lambat.

f)    Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus.

Menyebabkan system dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.

g)   Sering Lambat jaringan waktu proses authentication.

Karena dalam corporate mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site/cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses login yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system. Mengatasinya bisa dengan mengatur frequensi replikasi jam sibuk jika memungkinkan. Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang.


D.     Prosedur pengecekan hasil perbaikan

1.  Melakukan pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan, sebagai berikut :

a)   Melakukan pemeriksaan pemasangan LAN Card yang sudah terpasang dan sudah dilakukan instalasi sebelumnya dengan mengecek apakah LAN card tersebut sudah terpasang dengan baik dan benar.

b)  Melakukan pemeriksaan terhadap jenis kabel dan konektor yang sudah terpasang dan disesauikan juga dengan jenis topologi dari jaringan yang di gunakan sehingga tidak terjadi short atau terputusnya koneksi.

c)   Melakukan Pengecekan terhadap longgar atau tidaknya kabel dan konektor yang telah dipasang

d)  Melakukan pengecekan ulang konfigurasi dan setting yang sesuai.

e)   Melakukan pengecekan terhadap konfigurasi dari IP address.

f)    Melakukan Pengecekan terhadap Subnetmask.

g)   Melakukan pengecekan terhadap workgroup yang sudah dibuat.

2.  Melakukan pencarian komputer yang ada dalam jaringan apakah terhubung atau tidak.

a)   Klik pada bagian Network Neighbourhood.

b)  Kemudian klik pada bagian Find Computer.

c)   Kemudia kita ketikakan nama komputer yang akan kita cari. Apabila terhubung maka secara otomatis komputer telah terhubung dengan jaringan.

3.  Memeriksa konfigurasi IP komputer dengan menggunakan perintan IPCONFIG. 

a)   Buka Command Promt

b)  Ketik cmd pada Run Menu.

c)   Kemudia ketikkan perintah IPCONFIG pada command prompt. Hasilnya akan tampil sebagai berikut :

4.  Memeriksa koneksi jaringan dengan menggunakan ping. Ping (Packet internet gopher) merupakan program utilitas yang digunakan untuk melakukan prses pemeriksaan terhadap koneksi jaringan yang berbasiskan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet) . Dengan menggunakan perintah ping kita dapat mengetahui apakah komputer yang kita gunakan sudah terhubung dengan komputer lainnya atau tidak. Caranya adalah dengan mengirimkan sebuah paket sinyal kepada alamat yang akan dilakukan uji coba konektivitas dan menghasilkan respon dari komputer tersebut. Anda dua fungsi utama dari perintah ping tersebut, yaitu sebagai berikut.

a)   Perintah ping digunakan untuk mengirim multiple IP packet ke sebuah tujuan dan setiap paket meminta jawaban.

b)  Perintah ping juga dapat digunakan untuk menguji apakah fungsi dari NIC. Dapat bekerja dengan benar yaitu NIC dapat mengirim dan menerima semua permintaan dan konfigurasi dari TCP/IP serta koneksi jaringan.


 

Selasa, 06 Oktober 2020

Jenis Konektor Pada Kabel Fiber Optic

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga dengan istilah: konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar seperti berikut ini:

1.     FC (Fiber Connector)
Model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah. 
2.     SC (Subsciber Connector)
Model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3.     ST (Straight Tip)
Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4.     Biconic
Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5.     D4
Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6.     SMA
Pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7.     E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

  1. LC
  2. SMU
  3. SC-DC

Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Warna Konektor

Arti

Keterangan

Biru

Physical Contact (PC), 0°

Yang paling umum digunakan untuk serat optik single-mode

Hijau

Angle Polished (APC), 8°

Sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode

Hitam

Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu,

Krem

Physical Contact (PC), 0°

Serat optik multi-mode

Putih

Physical Contact (PC), 0°

Merah

Penggunaan khusus


Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:

Warna jacket

Artinya

Kuning

Serat optik single-mode

Orange

Serat optik multi-mode

Aqua

Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode

Abu-Abu

Kode warna serat optik multi-mode, sekarang tidak digunakan lagi

Biru

Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Minggu, 04 Oktober 2020

K3 Penggunaan alat kerja fiber optic

Hallo sobat..... kali ini saya akan membagikan tentang K3 dalam penggunaan alat kerja pada fiber optic, berikut penjelasannya : 

 

1)    Adapun faktor-faktor penyebab kecelakaan yaitu :

a.    Faktor Lingungan (kondisi tidak aman)

b.    Faktor Manajemen (manajemen buruk)

c.    Faktor Manusia (tindakan tidak aman)

 

2)    Keselamatan kerja pada saat penyambungan FO :

a.    Kebersihan tempat maupun alat kerja

b.    Kelengkapan keselamatan kerja

c.    Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.

 

3)    Kebersihan pun juga harus dijaga :   

a.    Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi).

b.    Tempat dan alat kerja harus bersih dari debu/kotoran lainnya.

c.    Setelah selesai berkerja, alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan (sisa potongan optic, jelly yang menempel/kotoran lainnnya).

 

4)    Kelengkapan Keselamatan kerja:

a.    Sarung tangan

b.    Isolasi / Lak Ban

c.    Kacamata pelindung


5)    Urutan Pekerjaan penyambungan :

a.    Pekerjaan penanganan kabel dan sarana sambung kabel

i.     Gunakan alat/perkakas kerja yang benar

ii.   Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan abel, pengupasan kulit kabel, terminasi kabel.

iii.  Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.

 

b.    Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optic

i.     Gunakanlah sarung tangan

ii.   Gunakanlah kacamata pelindung mata

iii.  Sisa potongan optic dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara diambil dengan Lak Ban dan dibungkkus kembali dengan Lak Ban, kemudian dibuang ketempat sampah.

iv.  Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah diupas dengan tangan telanjang.

v.    Jangan meniup potongan fiber optik.

 

c.    Keselamatan kerja di jalan: 

i.     Perijinan

ii.   Kewajiban penanggungjawab lapangan

a)    Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk

b)    Mencegah masuknya pihak ketiga

c)    Bila perlu menempatkan petugas lalu lintas

iii.  Penempatan material dan peralatan kerja

a)    Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalu lintas

b)    Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari

iv.  Cara Parkir

a)    Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalu lintas

b)    Aktifkan rem tangan dan persneleng pada rendah atau posisi mundur

c)    Ganjal roda bagian depan maupun belakang

d)    Menyediakan jalur bagi pejalan kaki

e)    Menyediakan jalur bagi kendaraan umum 

v.    Pemasangan rambu pengaman

a)    Tujuan

Ø  Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan

Ø  Untuk mencegah terjadinya kecelakaan

b)    Jenis rambu-rambu

Ø  Papan peringatan

Ø  Lampu (Fashing Light)

Ø  Safety cone, Safety bar, pagar/tali pembatas, bendera cill.

c)    Hal-hal yang harus diperhatikan

Ø  Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar

Ø  Harus jelas dan Nampak dari kejauhan

Ø  Saat memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat pengambilan

Ø  Pastikan rambu-rambu masih berfungsi dengan baik

d.    Keselamatan kerja di Manhole (Lubang bawah tanah(MH)) :

i.     Didalam MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya oksigen yang tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kegiatan didalam MH dilakukan :

a)    Ventilisasi

Ø  Tujuan :

Menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen.

Ø  Hal-hal yang diperhatikan  :

ü  Gunakan ventilator MH

ü  Tempatkan pada posisi yang menguntungkan

ü  Jarak antara ujung pipa dengan dasae MH ± 30 cm

ü   Ventilasi minimum 5 x volume bagian dalam MH

ü  Selama bekerja, sebaiknya ventilisasi dilakukan secara berkesinambungan

b)    Pengukuran Gas/Udara

Ø  Tujuan :

Mengetahui kandungan udara didalam Manhole

Ø  Hal-hal yang diperhatikan :

ü  Pastikan kondisi “Gas Detector” dalam keadaan baik

ü  Pengecekan udara min. di 5 titik yang berbeda secara horizontal dan vertical

Ø  Jenis Gas & Ambang Batas

JENIS GAS

AMBANG BATAS YANG DIPERBOLEHKAN ( % )

SIFAT GAS

Karbon Monoksida

< 0.005 (50 ppm)

Beracun

Metan

< 1.5

Mudah terbakar

Gas-gas yang mudah terbakar (Combustible Gas)

< 30

 

Mudah terbakar

Osigen

> 18

Menyesakkan, kurang O2

H2S

< 0.001 (10 ppm)

Beracun

Ø  Gejala tubuh Kurang Oksigen (O2)

KADAR OKSIGEN

GEJALA

16 %

Sesak Nafas, detak jantung bertambah cepat, sakit kepala, muntah

12 %

Sakit kepala, lemas (bisa pingsan / meninggal dalam MH)

10 %

Muka pucat, sulit bernafas, pingsan

8 %

Pingsan (bisa meninggal dalam 7-8 menit) Jika terus belanjut

6 %

Pingsan dalam satu tarikan nafas. Nafas berhenti dan akan meninggal dalam 6 menit

 

c)    Mengeluarkan air didalam MH

ii.   Hal-hal yang harus diperhatikan

a)    Gunakan tangga khusus waktu masuk kedalam MH

b)    Gunakan tali atau kantong untuk menurungkan/menaikkan material & peralatan

c)    Bekerja di MH minimal dilakukan 2 orang (1 orang harus berada diluar MH)

d)    Jangan menyalakan api didalam MH

 

e.    Adapun keselamatan kerja saat pengukuran / diatas tiang

Hal-hal yang diperhatikan :

i.     Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada didalam tanah.

ii.   Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan.

iii.  Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang

iv.  Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb

v.    Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir

 

6)    Hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan:

a.    Mengetahui aturan keselamatan kerja secara baik dan benar

b.    Hindari kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan

c.    Bersikap hati-hati dan tidak terburu-buru

d.    Hentikan kegiatan bila kondisi kesehatan mulai menurun

Lirik Nemu - Gilga Sahid

Lagu Nemen Pencipta : Iskandar Hanafi Vokal/Artis : Gilga Sahid Nemu koe pas ati ambyar-ambyare Pacar seng tak tresnani ninggal aku golek li...