Selasa, 20 Oktober 2020

Perbedaan Method Post dan Get, Fungsi $_Port, dan Password Protect Directories

 

1.   Apa perbedaan Method post dan Get ?

Jawab :

a)   Method POST tidak menampilkan nilai variabel pada URL dan Method GET menampilkan nilai variabel yang dikirimkan.

b)   Method POST lebih aman dan Method GET kurang aman (pada contoh diatas berati password ditampilkan pada URL).

c)   Jika Method GET dibatasi panjang string hingga 2047 karakter, Method POST tidak.

d)   Perbedaan pengambilan data jika Method POST menggunakan $_POST sedangkan Method GET menggunakan $_GET.

e)   Method POST biasanya digunakan untuk input dari FORM, Method GET menggunakan input dari LINK atau akses menggunakan link.

f)    Method POST digunakan untuk mengirimkan data rahasia seperti password, Method GET digunakan untuk mengirimkan/mengambil data pablik seperti id_user atau id_halaman.

 

2.   Apa fungsi $_Post ?

Jawab :

Untuk mengumpulkan nilai yang  dari form dikirimkan dengan method="post". Informasi dikirimkan dari form dengan metode POST yang tidak kelihatan pada yang lainya dan tidak mempunyai batas jumlah informasi yang dikirimkan. Catatan: Namun, max 8 MB ukuran dari metode POST, Secara default (dapat di ubah dengan mengubah post_max_size di dalam file php.ini).

 

3.   Jelaskan Method Post tidak terbatas data ?

Jawab :

Ketika membuat sebuah formulir online dengan menggunakan method POST, maka panjangnya karakter / data tidak terbatas. Isi data bisa sebanyak-banyaknya tanpa ada batasan maksimal.

 

4.   Jelaskan fungsi Password di halaman web ? (Password Protect Directories)

Jawab :

a)   Berfungsi sebagai sandi untuk masuk ke suatu objek, tetapi yang tau hanya kita sendiri, sedangkan orang lain tidak tau, dengan kata lain bersifat Rahasia. Sebagai sandi pengaman yang membuat privasi dari suatu akun agar tidak bisa dibuka oleh sembarang orang.

b)   Password Protect Directories berfungsi untuk memberi password pada sebuah folder website. Fitur ini berguna untuk membatasi siapa saja yang boleh mengakses suatu folder website. 

Jumat, 16 Oktober 2020

Konsep Database Server

 Hallo sobat.....

Kali ini saya memberikan materi tentang Konsep dari Database Server. Saya menjelaskan dari pengertian, fungsi, serta komponen-komponennya dari Client, Hardware, dan Software. Semoga bermanfaat.


  • Client / Server secara sederhana dapat diartikan suatu system yang membagi fungsi dan proses syste antara server (back end) dan mengolah database dengan client(front end) yang menjalankan aplikasi dengan tujuan mengurangi beban server,client dan lalu lintas data jaringan. Istilah Client / server yang diterima secara umum dimaksudkan sebagai multiuser client server. dalam hal ini terdapat beberapa terminal yang berfungsi sebagai front end (client) yang berhubungan dengan satu atau lebih back end (seerver). penekanan client / server lebih pada model sofware bukan pada hardware. Sehingga dari konfigurasi perangkat keras sepintas kita lihat bahwa komputer di LAN tidak ada bedanya dengan client / server. namun dengan perkembangan teknologi jaringan midleware serta konsep client / server yang memisahkan database dengan aplikasi yang akan mengakses database, memungkinkan konfigurasi perangkat keras client / server lebih kompleks.

     Untuk mencapai hasil yang optimal dalam penerapan system client server, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti implementasi business rules, teknik pemrograman, hardware, database dan aplication tools.

  • Komponen Client :

     Client merupakan sisi yang langsung berinteraksi dengan user yang terdiri dari hardware dan software. 

  • Komponen secara hardware : 

     Dalam pengelolaan database personal komputer yang aa sekarang ini telah cukup memadai untuk digunakan sebagai client.

  • Komponen secara software :

a.    Sistem operasi

b.   Development tools

c.    Query / reporting application

d.   Data integration & analysis application

Rabu, 14 Oktober 2020

Prosedur dan teknik pemeriksaan permasalahan jaringan nirkabel

 Untuk memeriksa permasalahan jaringan, bisa menggunakan bantuan 2 aplikasi ini, yaitu : Wireless Network Watcher dan SoftPerfect WiFi Guard. 

A.      Wireless Network Watcher

1.  Pertama kita perlu mengunduh dan memasang aplikasi Wireless Network Watcher http://www.nirsoft.net/utils/wnetwatcher.zip , Setelah terpasang, jalankan aplikasi, maka kita akan melihat tampilan seperti dibawah ini :

2.  Selanjutnya sambungkan ke jaringan nirkabel yang hendak kita periksa, ini dilakukan melalui Windows pada icon wireless di pajak kanan taskbar. Setelah tersambung jalankan “Start Scanning”.

3.  Kita perlu menunggu beberapa saat setelah kita menjalankan menu “Start Scanning”.

4.  Setelah proses pemindaian selesai, kia akan melihat daftar perangkat yang terkoneksi berikut alamat IP yang digunakan.


5.  Untuk pengecekan lebih lanjut kita dapat menggunakan perintah ping atau tracert melalui konsol “Command Prompt” untuk mengetahui informasi siapa pemilik alamat IP tersebut. Bisa juga kita gunakan aplikasi yang terkait dengan masalah jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

B.      SoftPerfect WiFi Guard

Untuk mengetahui apabila ada yang menggunakan jaringan nirkabel tanpa sepengetahuan kita. Ini karena SoftPerfect WiFi Guard akan menginformasikan hal tersebut secara otomatis. Aplikasi ini memiliki pemindaian jaringan yang berjalan sesuai interval waktu yang telah ditentukan, kemudian akan memberikan laporan apabila menemukan perangkat yang tidak dikenali.

1.  Mengunduh dan memasang SoftPerfect WiFi Guard di komputer kita. Setelah aplikasi terpasang, jalankan.

2.  Kemudian buka menu File, lalu pilih Setting.

3.  Aktifkan tiga pilihan terakhir

4.  Setelah itu klik tombol “Scan Now”

5.  Apabila ada perangkat yang tidak dikenali, aplikasi tersebut akan memberitahukan kita.

6.  Selesai.


C.      Cara perbaikan kerusakan atau permasalahan pada jaringan nirkabel

1.  Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan

a)   Disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak.

Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang sudah terlalu lama.  Jadi, perlu adanya perawatan yang berkala.

b)   Disebabkan jaringan dalam kondisi down.

Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal yang dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Perbaikannya dengan mendeteksi melalui indicator-indikator yang dapat kita lihat pada komponen. Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen.

2.  Kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan

a)   Kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.

Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.

b)   Kabel UTP dengan konekor RJ45.

Konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan  pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.

c)   Kabel Coaxial dengan konektor BNC.

Memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.

3.  Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch

a)   Tidak bisa sharing data.

Dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.

b)   Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain.

Dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita juga abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain dengan cara Buka Command Prompt > Ketik Ping (nomor IP). Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.

c)   Tidak muncul Local Area Connection.

Lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter.

d)  Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru.

Karena dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum.

e)   Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaiki Performanya.

Disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Mengatasinya dengan mengefisienkan design infrastruktur jaringan, agar akses aplikasi ke resource jaringan efisien dan tidak lambat.

f)    Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus.

Menyebabkan system dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.

g)   Sering Lambat jaringan waktu proses authentication.

Karena dalam corporate mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site/cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses login yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system. Mengatasinya bisa dengan mengatur frequensi replikasi jam sibuk jika memungkinkan. Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang.


D.     Prosedur pengecekan hasil perbaikan

1.  Melakukan pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan, sebagai berikut :

a)   Melakukan pemeriksaan pemasangan LAN Card yang sudah terpasang dan sudah dilakukan instalasi sebelumnya dengan mengecek apakah LAN card tersebut sudah terpasang dengan baik dan benar.

b)  Melakukan pemeriksaan terhadap jenis kabel dan konektor yang sudah terpasang dan disesauikan juga dengan jenis topologi dari jaringan yang di gunakan sehingga tidak terjadi short atau terputusnya koneksi.

c)   Melakukan Pengecekan terhadap longgar atau tidaknya kabel dan konektor yang telah dipasang

d)  Melakukan pengecekan ulang konfigurasi dan setting yang sesuai.

e)   Melakukan pengecekan terhadap konfigurasi dari IP address.

f)    Melakukan Pengecekan terhadap Subnetmask.

g)   Melakukan pengecekan terhadap workgroup yang sudah dibuat.

2.  Melakukan pencarian komputer yang ada dalam jaringan apakah terhubung atau tidak.

a)   Klik pada bagian Network Neighbourhood.

b)  Kemudian klik pada bagian Find Computer.

c)   Kemudia kita ketikakan nama komputer yang akan kita cari. Apabila terhubung maka secara otomatis komputer telah terhubung dengan jaringan.

3.  Memeriksa konfigurasi IP komputer dengan menggunakan perintan IPCONFIG. 

a)   Buka Command Promt

b)  Ketik cmd pada Run Menu.

c)   Kemudia ketikkan perintah IPCONFIG pada command prompt. Hasilnya akan tampil sebagai berikut :

4.  Memeriksa koneksi jaringan dengan menggunakan ping. Ping (Packet internet gopher) merupakan program utilitas yang digunakan untuk melakukan prses pemeriksaan terhadap koneksi jaringan yang berbasiskan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet) . Dengan menggunakan perintah ping kita dapat mengetahui apakah komputer yang kita gunakan sudah terhubung dengan komputer lainnya atau tidak. Caranya adalah dengan mengirimkan sebuah paket sinyal kepada alamat yang akan dilakukan uji coba konektivitas dan menghasilkan respon dari komputer tersebut. Anda dua fungsi utama dari perintah ping tersebut, yaitu sebagai berikut.

a)   Perintah ping digunakan untuk mengirim multiple IP packet ke sebuah tujuan dan setiap paket meminta jawaban.

b)  Perintah ping juga dapat digunakan untuk menguji apakah fungsi dari NIC. Dapat bekerja dengan benar yaitu NIC dapat mengirim dan menerima semua permintaan dan konfigurasi dari TCP/IP serta koneksi jaringan.


 

Jumat, 09 Oktober 2020

Load Balancing : Mengevaluasi permasalahan, memperbaiki , dan konfigurasi

 

KD 3.17 Mengevaluasi permasalahan load balancing

KD 4.17 Memperbaiki konfigurasi load balancing

 

A.   Prosedur dan teknik pemeriksaan permasalahan pada load balancing

1)    Load`Balancing dengan Hardware / Switch

Sistem Load Balancing jenis ini diciptakan dengan menggunakan bantuan sebuah chip khusus yang sering disebut ASICS. ASICS berwujud sebuah microprocessor  khusus yang hanya memproses algoritma dan perhitungan spesifik sehingga performa Load Balancing cukup handal karena hanya perhitungan dan logika Load Balancing saja yang dioptimasi didalamnya. Load Balancing jenis ini umumnya berwujud sebuah switch. Kelemahannya karena interfacenya yang kurang user friendly dan tingkat fleksibilitas perangkat juga rendah karena sebagian besar inteligennya sudah tertanam didalam hardware.

2)   Load`Balancing dengan Software

Keuntungan yang paling menonjol menggunakan metode ini adalah : tingkat kemudahan pemakaian yang lebih user friendly. Keuntungan lain jika ada penambahan fitur atau fasilitas tambahan tidak perlu mengganti keseluruhan perangkat load balancing. Performa proses load balancing dipengaruhi oleh prangkat komputer yang digunakan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan software yang canggih saja. Perangkat keras yang dapat mempengaruhi performa metode ini adalah kartu jaringan yang digunakan, besarnya RAM pada perangkat, media penyimpanan yang besar dan cepat, dsb. Sehingga performa metode ini sulit untuk bisa diperkirakan.

3)   Load Balancing dengan perangkat perpaduan Hardware dan Software

Hardware yang dioptimasi dan diisi dengan platform berbasis Linux atau BSD yang dioptimisasi adalah konfigurasi yang biasanya digunakan untuk menjalankan software utama load balancing. Fleksibilitas yang luar biasa didapatkan mulai dari menggunakan hardware yang selalu up to date sampai dengan menggunakan operating system dengan patch terbaru. Sehingga waktu guna dari perangkat ini dapat lebih panjang daripada sebuah switch khusus yang tidak fleksibel. Solusi ini tentunya jauh lebih murah dibandingkan dengan solusi hardware khusus atau solui software saja.

B.   Teknik konfigurasi ulang load balancing

IP yang akan digunakan :
IP gateway lokal ISP A = 10.10.200.2/30 (ether 1)
IP gateway lokal ISP B = 10.10.200.5/30 (ether 2)
IP Lokal                        = 192.168.200.0/24 (ether 3)

 1)   Set IP address pada ether 1,2 dan 3


2)  Membuat rule untuk load balancingnya. Membuka menu IP >> Firewall dan buka menu tab Mangle >> tekan tombol (+) warna merah >> isi chain dengan prerouting >> in Interface adalah ether yang mengarah ke klien >> buka tab action >> pilih action : mark connection >> new connection mark : ISP A.

"Lakukan hal yang sama untuk membuat rule ISP B, perbedaannya cuma beda saat pengisian nama new connection mark. Isi nama tersebut dengan ISP B"


3)  Buat mark routing, langkah langkahnya hampir sama dengan membat mark connection cuma pada Tab General Connection Mark diisi Rule Mark Connection sesuai ISP yang dibuat tadi. Selain itu juga, pada tab Action diisi Mark Routing.

"Lakukan hal yang sama untuk membuat rule ISP B, perbedaannya cuma berada pada Connection mark diisi ISP B, dan pada New Mark routing di isi toISPB"

4)  Setelah rule mark connection dan mark routing sudah dibuat, pada menu mangle akan seperti gambar dibawah ini :


5)  Setelah rule load balancing selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat routing ke kedua ISP tersebut. Masuk ke IP >> Route . Lalu tekan tombol (+) untuk membuat route baru. Isikan Gateway dengan IP address IP Gateway ISP A dan untuk Routing Mark isi toISPA. Lakukan hal yang sama untuk route ISP B, seperti gambar dibawah ini :


6)  Setelah routing telah selesai dibuat, langkah terakhir adalah membuat NAT Masquerade agar klien anda bisa koneksi internet. Langkahnya seperti gambar dibawah ini :

 

C.   Prosedur pengecekan hasil perbaikan permasalahan load balancing

Silahkan speedtest koneksi anda, lalu buka router Load balancing anda jika pada ISP A dan ISP B mendapatkan kapasitas penggunaan bandwidth yang sama maka rule load balancing anda sudah berhasil.




Selasa, 06 Oktober 2020

Jenis Konektor Pada Kabel Fiber Optic

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga dengan istilah: konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar seperti berikut ini:

1.     FC (Fiber Connector)
Model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah. 
2.     SC (Subsciber Connector)
Model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3.     ST (Straight Tip)
Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4.     Biconic
Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5.     D4
Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6.     SMA
Pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7.     E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

  1. LC
  2. SMU
  3. SC-DC

Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Warna Konektor

Arti

Keterangan

Biru

Physical Contact (PC), 0°

Yang paling umum digunakan untuk serat optik single-mode

Hijau

Angle Polished (APC), 8°

Sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode

Hitam

Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu,

Krem

Physical Contact (PC), 0°

Serat optik multi-mode

Putih

Physical Contact (PC), 0°

Merah

Penggunaan khusus


Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:

Warna jacket

Artinya

Kuning

Serat optik single-mode

Orange

Serat optik multi-mode

Aqua

Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode

Abu-Abu

Kode warna serat optik multi-mode, sekarang tidak digunakan lagi

Biru

Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Lirik Nemu - Gilga Sahid

Lagu Nemen Pencipta : Iskandar Hanafi Vokal/Artis : Gilga Sahid Nemu koe pas ati ambyar-ambyare Pacar seng tak tresnani ninggal aku golek li...