Selasa, 06 Oktober 2020

Jenis Konektor Pada Kabel Fiber Optic

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga dengan istilah: konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar seperti berikut ini:

1.     FC (Fiber Connector)
Model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah. 
2.     SC (Subsciber Connector)
Model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3.     ST (Straight Tip)
Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4.     Biconic
Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5.     D4
Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6.     SMA
Pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7.     E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

  1. LC
  2. SMU
  3. SC-DC

Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Warna Konektor

Arti

Keterangan

Biru

Physical Contact (PC), 0°

Yang paling umum digunakan untuk serat optik single-mode

Hijau

Angle Polished (APC), 8°

Sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode

Hitam

Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu,

Krem

Physical Contact (PC), 0°

Serat optik multi-mode

Putih

Physical Contact (PC), 0°

Merah

Penggunaan khusus


Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:

Warna jacket

Artinya

Kuning

Serat optik single-mode

Orange

Serat optik multi-mode

Aqua

Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode

Abu-Abu

Kode warna serat optik multi-mode, sekarang tidak digunakan lagi

Biru

Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Minggu, 04 Oktober 2020

K3 Penggunaan alat kerja fiber optic

Hallo sobat..... kali ini saya akan membagikan tentang K3 dalam penggunaan alat kerja pada fiber optic, berikut penjelasannya : 

 

1)    Adapun faktor-faktor penyebab kecelakaan yaitu :

a.    Faktor Lingungan (kondisi tidak aman)

b.    Faktor Manajemen (manajemen buruk)

c.    Faktor Manusia (tindakan tidak aman)

 

2)    Keselamatan kerja pada saat penyambungan FO :

a.    Kebersihan tempat maupun alat kerja

b.    Kelengkapan keselamatan kerja

c.    Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.

 

3)    Kebersihan pun juga harus dijaga :   

a.    Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi).

b.    Tempat dan alat kerja harus bersih dari debu/kotoran lainnya.

c.    Setelah selesai berkerja, alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan (sisa potongan optic, jelly yang menempel/kotoran lainnnya).

 

4)    Kelengkapan Keselamatan kerja:

a.    Sarung tangan

b.    Isolasi / Lak Ban

c.    Kacamata pelindung


5)    Urutan Pekerjaan penyambungan :

a.    Pekerjaan penanganan kabel dan sarana sambung kabel

i.     Gunakan alat/perkakas kerja yang benar

ii.   Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan abel, pengupasan kulit kabel, terminasi kabel.

iii.  Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.

 

b.    Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optic

i.     Gunakanlah sarung tangan

ii.   Gunakanlah kacamata pelindung mata

iii.  Sisa potongan optic dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara diambil dengan Lak Ban dan dibungkkus kembali dengan Lak Ban, kemudian dibuang ketempat sampah.

iv.  Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah diupas dengan tangan telanjang.

v.    Jangan meniup potongan fiber optik.

 

c.    Keselamatan kerja di jalan: 

i.     Perijinan

ii.   Kewajiban penanggungjawab lapangan

a)    Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk

b)    Mencegah masuknya pihak ketiga

c)    Bila perlu menempatkan petugas lalu lintas

iii.  Penempatan material dan peralatan kerja

a)    Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalu lintas

b)    Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari

iv.  Cara Parkir

a)    Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalu lintas

b)    Aktifkan rem tangan dan persneleng pada rendah atau posisi mundur

c)    Ganjal roda bagian depan maupun belakang

d)    Menyediakan jalur bagi pejalan kaki

e)    Menyediakan jalur bagi kendaraan umum 

v.    Pemasangan rambu pengaman

a)    Tujuan

Ø  Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan

Ø  Untuk mencegah terjadinya kecelakaan

b)    Jenis rambu-rambu

Ø  Papan peringatan

Ø  Lampu (Fashing Light)

Ø  Safety cone, Safety bar, pagar/tali pembatas, bendera cill.

c)    Hal-hal yang harus diperhatikan

Ø  Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar

Ø  Harus jelas dan Nampak dari kejauhan

Ø  Saat memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat pengambilan

Ø  Pastikan rambu-rambu masih berfungsi dengan baik

d.    Keselamatan kerja di Manhole (Lubang bawah tanah(MH)) :

i.     Didalam MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya oksigen yang tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kegiatan didalam MH dilakukan :

a)    Ventilisasi

Ø  Tujuan :

Menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen.

Ø  Hal-hal yang diperhatikan  :

ü  Gunakan ventilator MH

ü  Tempatkan pada posisi yang menguntungkan

ü  Jarak antara ujung pipa dengan dasae MH ± 30 cm

ü   Ventilasi minimum 5 x volume bagian dalam MH

ü  Selama bekerja, sebaiknya ventilisasi dilakukan secara berkesinambungan

b)    Pengukuran Gas/Udara

Ø  Tujuan :

Mengetahui kandungan udara didalam Manhole

Ø  Hal-hal yang diperhatikan :

ü  Pastikan kondisi “Gas Detector” dalam keadaan baik

ü  Pengecekan udara min. di 5 titik yang berbeda secara horizontal dan vertical

Ø  Jenis Gas & Ambang Batas

JENIS GAS

AMBANG BATAS YANG DIPERBOLEHKAN ( % )

SIFAT GAS

Karbon Monoksida

< 0.005 (50 ppm)

Beracun

Metan

< 1.5

Mudah terbakar

Gas-gas yang mudah terbakar (Combustible Gas)

< 30

 

Mudah terbakar

Osigen

> 18

Menyesakkan, kurang O2

H2S

< 0.001 (10 ppm)

Beracun

Ø  Gejala tubuh Kurang Oksigen (O2)

KADAR OKSIGEN

GEJALA

16 %

Sesak Nafas, detak jantung bertambah cepat, sakit kepala, muntah

12 %

Sakit kepala, lemas (bisa pingsan / meninggal dalam MH)

10 %

Muka pucat, sulit bernafas, pingsan

8 %

Pingsan (bisa meninggal dalam 7-8 menit) Jika terus belanjut

6 %

Pingsan dalam satu tarikan nafas. Nafas berhenti dan akan meninggal dalam 6 menit

 

c)    Mengeluarkan air didalam MH

ii.   Hal-hal yang harus diperhatikan

a)    Gunakan tangga khusus waktu masuk kedalam MH

b)    Gunakan tali atau kantong untuk menurungkan/menaikkan material & peralatan

c)    Bekerja di MH minimal dilakukan 2 orang (1 orang harus berada diluar MH)

d)    Jangan menyalakan api didalam MH

 

e.    Adapun keselamatan kerja saat pengukuran / diatas tiang

Hal-hal yang diperhatikan :

i.     Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada didalam tanah.

ii.   Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan.

iii.  Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang

iv.  Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb

v.    Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir

 

6)    Hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan:

a.    Mengetahui aturan keselamatan kerja secara baik dan benar

b.    Hindari kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan

c.    Bersikap hati-hati dan tidak terburu-buru

d.    Hentikan kegiatan bila kondisi kesehatan mulai menurun

Jumat, 02 Oktober 2020

Komputer Server dan Hardware Server

 

v  Komputer  Server 

    Komputer yang berfungsi sebagai pusat pengelola  lalulintas dan aplikasi jaringan komputer. Karena berfungsi sebagai pusat, minimal sebuah server harus mempunyai beberapa karakter yang lebih dibandingkan dengan komputer yang terhubung kedalam suatu jaringan. Keseluruhan komputer yang terhubung ke server dalam jaringan disebut sebagai Workstation. Hampir semua jenis computer dapat digunakan sebagai computer workstation.

v  Hardware 

    Perangkat keras yang dimilki oleh sebuah sistem komputer, sedangkan hardware jaringan komputer adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya dalam sebuah jaringanyang bertujuan untuk berbagi data, informasi dan peralatan lainnya perangkat ini bersifat fisik atau terlihat wujudnya. Hardware yang dibutuhkan untuk jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1)      Modem

Modem digunakan oleh jaringan agar jaringan bisa terhubung dengan internet.

2)      NIC (Network Internet Card) atau kartu jaringan

NIC adalah sebuah hardware untuk mendukung jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya, bentuk NIC berupa kepingan komponen yang bisa di bongkar pasang pada slot PCI atau slot PCIE yang terdapat di main board komputer. Pada NIC terdapat sebuah port khusus biasanya berupa port RJ 45 yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya menggunakan Konektor RJ 45 dan kabel UTP, untuk beberapa NIC juga dilengkapi dengan Komponen Wireless.

3)      HUB

HUB merupakan perangkat keras jaringan yang dapat digunakan sebagai terminal port untuk menghubungkan komputer dalam jaringan, HUB biasanya memiliki banyak port RJ45, jumlah port dalam sebuah Hub minimal 4 port. setiap komputer agar saling terhubung satu sama lain dalam jaringan biasanya menggunakan HUB.

4)      Kabel UTP

Kabel UTP adalah kabel jaringan dengan 8 kabel warna-warni didalamnya, untuk menghubungkan komputer satu dengan lainnya dalam jaringan biasanya menggunakan kabel UTP yang sudah dihubungkan dengan konektor RJ 45,

5)      Konektor RJ 45

Konektor RJ 45 adalah konektor yang digunakan untuk menghubungkan kabel RJ 45, konektor RJ 45 semacam ject yang memiliki 4 pin didalamnya.

6)      Bridge

Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda.
Contoh:
Menghubungkan jaringan yang menggunakan fiber optik dengan jaringan yang menggunakan coacial.
Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.

7)      Switch

Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

8)      Cluster Control Unit

Cluster Control Unit membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan pengubahan kode.

9)      Front - end Processor

Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk dan keluar dari host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis apapun, tetapi configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini khusus yang berfungsi sebagai front-end processor dan sebuah mainframe yang menjadi host. Front-end Processor berfungsi sebagai unit input dari host dengan mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan menyiapkan data bagi host. Front-end Processor juga berfungsi sebagai unit output dari host dengan menerima pesan-pesan untuk transmisi ke terminal. Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor relatif lambat ( dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit ditransmisikan secara paralel). Sebagian front-end processor melakukan message switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and forward).

Lirik Nemu - Gilga Sahid

Lagu Nemen Pencipta : Iskandar Hanafi Vokal/Artis : Gilga Sahid Nemu koe pas ati ambyar-ambyare Pacar seng tak tresnani ninggal aku golek li...