Nihhh aku kasih materi tentang Jaringan Berbasis Luas atau WAN yang pastinya lengkap. Dari membahas Pengertian WAN, Teknologi WAN, Komponen & Peralatan WAN, Enkapsulasi WAN, sampai aku kasih contoh Desain rancangan jaringan luas (WAN).
KD 3.1 Menganalisis jaringan berbasis luas (WAN)
KD 4.1 Membuat
disain jaringan berbasis luas
1. Definisi WAN
WAN adalah jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan secara fisik yang tidak saling berdekatan atau terpisah luas. Teknologi WAN mendefinisikan koneksi perangkat-perangkat yang terpisah oleh area yang luas dengan menggunakan media transmisi, perangkat, dan protocol yang berbeda.
2. Teknologi WAN
❖ Macam-macam Teknologi WAN
a) PSTN
Adalah
jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN. PSTN adalah
teknologi WAN yang menggunakan jaringan Circuit Switched yang berbasis dial-up
atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon dimana data dari digital
pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem, dan data
berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.
b) Leased Lines
Leased
line atau biasa disebut Dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi
langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan.
Layanan ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.
c) X.25
X.25
dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25
dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya
X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun
X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan
bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public
data network.
Anda
perlu berlangganan untuk layanan X.25 ini yang bisa menggunakan line dedicated
kepada PDN untuk membuat koneksi WAN.
❏
X.25 bisa beroperasi
pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.
❏
X.25 menggunakan frame
sebagai variable ukuran paket.
❏
Menyediakan deteksi
error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang
berkualitas rendah.
d) Frame relay
Frame
relay adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi
WAN melalui line digital berkualitas tinggi. Lebih jelasnya bisa dilihat di
Frame relay.
e) ISDN
ISDN
(Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan
line telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital.
❏
ISDN BRI dengan
kecepatan 128 Kbps
❏
ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2.048 Mbps
f) ATM
Asynchronous
Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan
teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM
bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized
video baik melalui LAN maupun WAN.
❏
ATM menggunakan cell
berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable
pada X.25 atau frame relay.
❏
Kecepatan transfer bisa
setinggi sampai 1.2 Gigabit.
❏
Merupakan line digital
berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking.
❏
Bisa menggunakan media
transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic.
❏
Bisa tansmit data secara simultan
g) DSL
DSL
(Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar
data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan
telepon setempat.
h) T1
T1
adalah leased line digital terdiri dari 24 saluran (disebut DS0, 1 DS0 adalah
64K) yang memberikan kecepatan transfer hingga 1,544 Mbps, dan sering digunakan
untuk menghubungkan jaringan perusahaan dan ISP ke Internet.
i) E3
E3
versi Eropa memberikan kecepatan hingga 34,368 Mbit / s (512 saluran) Versi
Jepang J3 memberikan kecepatan sampai dengan 34,064 Mbps (480 saluran).
j) SONET
Sonet
(Synchronous Optical Network) merupakan sebuah hirarki standar kecepatan data
digital untuk transmisi optik antarmuka yang diusulkan oleh Bellcore. Tarif
data dalam jaringan serat optik dibagi dalam OC-tingkat.
k) VPN (Virtual Private
Network)
VPN
adalah teknologi jaringan komputer yang memanfaatkan media komunikasi public
(open connection atau virtual circuits), seperti internet untuk menghubungkan
beberapa jaringan lokal. Informasi yang berasal dari node-node VPN akan
“dibungkus” (tunneled) dan kemudian mengalir melalui jaringan publik. Sehingga
informasi menjadi aman dan tidak mudah dibaca oleh orang lain. Dengan kata lain
VPN merupakan jaringa virtual yang dibangun diatas jaringan public.
l) Wireless (Microwave dan
Satelite)
Layanan
WAN lewat microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada
remote site yang betul-betul extrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan
WAN. Layanan ini menawarkan berbagai kecepatan koneksi. Koneksi satellite bisa
menawarkan umumnya sampai 512Kbps, sementara microwave line of sight bisa
menawarkan kecepatan sampai 52Mbps atau bahkan lebih. Perlu dicatat bahwa
layanan WAN ini bisa bervariasi sangat mencolok tergantung tersedianya layanan
pada lokasi dan penyedia layanan WAN tersebut, tersedianya bandwidth, tingkat
layanan dan harga. Bandwidth dan harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh
dalam memilih penyedia layanan WAN. Layanan WAN yang dipilih akan mempengaruhi
pemilihan interface yang dipakai pada router. Karena beragamnya pilihan layanan
WAN dan juga tersedianya interface koneksi fisik WAN, maka pemakaian router
modular lebih menguntungkan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pemilihan
koneksi layanan WAN.
❖
Teknologi WAN normalnya dikatagorikan dalam tiga kelas layanan:
a) Leased line
Layanan leased line menggunakan line
eksklusif dari penyedia jaringan, sementara layanan Circuit Switched mentransmisikan
data setelah terbentuknya jaringan lewat call (PSTN atau ISDN) dan untuk
layanan WAN Packet Switch (Frame Relay, X.25 dan ATM) menggunakan infrastruktur
carrier sharing untuk mentransmisikan data melalui virtual circuit (VC).
b) Circuit switched
Layanan
circuit switched seperti layanan yang diberikan pada ISDN dan PSTN analog,
memerlukan suatu call untuk bisa terbentuknya suatu circuit dan berlangsung
sampai selesainya koneksi. ISDN juga sering dapat digunakan untuk titik koneksi
pada layanan WAN lainnya seperti Frame relay atau X25. Dapat juga digunakan
untuk dial-on-demand (dial sesuai kebutuhan) atau system backup link. Leased
line memberikan koneksi full-time dimana jalurnya diberikan permanen oleh
penyedia jaringan.
c) Packet switched
Layanan
packet switched seperti Frame relay dan ATM adalah popular karena secara umum
harga bandwidth per Kbps lebih murah dan fleksibilitas dalam pemasangan virtual
circuits melalui interface tunggal pada router. Kebanyakan Permanent Virtual
Circuit (PVC) bisa memungkinkan ukuran circuit didefinisikan yang menjamin
level layanan minimum, dan jika kebutuhan jaringan berubah, maka ukuran circuit
bisa juga diubah sesuai kebutuhan.
3.
Komponen dan Peralatan Jaringan WAN
a) Antena Grid
Memperkuat dan mengarahkan sinyal Wireless
untuk melakukan koneksi point to point atau point to multipoint. Dimana antena
ini berfungsi menerima dan mengirim signal data dengan sistem gelombang radio
2,4 Mhz.
b)
Access Point Radio
Menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan Wireless atau Nirkabel, di access
point inilah koneksi data dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio,
ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi, semakin besar kekuatan signal semakin
luas jangkauannya.
c) Kabel
Pigtail
Menghubungkan Antena Grid dengan Access Point Radio
d) Kabel UTP
Menghubungkan radio senao dengan Komputer.
e) Personal Komputer (PC)
Sebagai server dan client dalam jaringan tersebut.
4.
Enkapsulasi WAN
a) Pengertian Enkapsulasi WAN
Suatu proses yang
membuat satu jenis paket data jaringan menjadi enis data lainnya. Enkapsulasi
terjadi ketika sebuah protocol yang berada pada lapisan yang lebih rendah
menerima data dari protocol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan
meletakkan data yang di pahami oleh prorocol tersebut.
b) Enkapsulasi ada 2 yaitu :
i.
Enkapsulasi HLDC ( High Level Dataling Control )
HDLC ( High level
Data Link Control ) adalah protokol untuk digunakan dengan WAN ( Wide Area
Networks ) yang secara luas dapat mengatasi kerugian - kerugian yang ada pada
protokol - protokol yang berorientasi karaktek seperti Bi-Synch, yaitu yang
hanya dapat bekerja secara half-duplex ( pengiriman isyarat dua arah tetapi
tidak dalam waktu yang bersamaan ) dan penggunaan karaktek DLE untuk mendapatkan
transparansi pesan.
ii.
Enkapsulasi PPP ( Point To Point Protocol )
PPP (point to
point) protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN dalam suatu
jaringan komputer internetwork, adalah protocol point-to-point yang pada
awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi
point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. Protocol ini
menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation
WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi
IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi.
➢
Fitur PPP
Berikut ini adalah
fitur kunci dari protocol ini:
1.
PPP beroperasi melalui koneksi
interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal
Equipment (DTE).
2.
Dapat beroperasi pada kedua modus
synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
3.
Tidak ada batas transmission rate
4.
Keseimbangan load melalui
multi-link
5.
LCP dipertukarkan saat link
dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
6.
Mendukung berbagai macam protocol
layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
7.
Mendukung authentication kedua
jenis clear text PAP (Password
Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication
Protocol)
8.
NCP meng-encapsulate protocol
layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer
atas.
➢
Korelasi PPP dengan OSI
●
Diagram berikut menunjukkan
bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model OSI.
●
Spesifikasi PPP berakhir pada
layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol) mengijinkan PPP mendukung
protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX; APleTalk dll. Fleksibilitas
inilah yang membuat protocol ini menjadi begitu popular. NCP bertindak sebagai
interface antara Data Link layer dengan
jaringan. PPP menggunakan NCP untuk meng-encapsulate paket-2 layer Network.
Sementara Paket mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer
Network.
●
Link Control Protocol (LCP)
merupakan sayu set layanan-2 yang melaksanakan setup link dan administrasi
meliputi:
1.
Testing dan negosiasi Link
2.
Kompresi
3.
Authentication
4.
Deteksi error
Saat sesi dimulai, piranti-2
bertukar paket LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang terdaftar disini.
Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung standard layer Physical. Akan tetapi
dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical synchronous dan asynckronous
termasuk:
1.
Serial asynchronous seperti
dial-up
2.
ISDN
3.
Serial synchronous
4.
HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
●
PPP membentuk komunikasi dalam
tiga fase:
1.
Membuka link dan membentuk sesi
dengan saling bertukar LCP
2.
Membentuk opsi authentication
melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
3.
Setuju dengan protocol layer
diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
CHAP direkomendasikan sebagai
metoda authentication PPP, yang memberikan suatu authentication terenkripsi dua
arah yang mana lebih secure daripada PAP. Jika jalur sudah tersambung, kedua
server di masing-2 ujung saling mengirim pesan ‘Challenge’. Segera setelah pesan
‘Challenge’ terkirim, sisi remote yang diujung akan merespon dengan fungsi
‘hash’ satu arah menggunakan Message Digest 5 (MD5) dengan memanfaatkan user
dan password mesin local. Kedua sisi ujung router harus mempunyai konfigurasi
yang sama dalam hal PPP protocol ini termasuk metoda authentication yang
dipakai.
●
Frame Relay adalah sirkuit virtual
pada jaringan skala luas (WAN) yang dirancang dalam menanggapi tuntutan untuk
WAN tipe baru di akhir 1980-an dan awal 1990-an. Sebelum Frame Relay, beberapa
organisasi yang menggunakan sirkuit virtual switching jaringan yang disebut
X.25, yang melakukan switching pada network layer. Kecewa dengan X.25, beberapa
organisasi mulai membangun WAN pribadi mereka dengan menyewa Tl atau T-3 baris
dari public service provider.
Untuk menanggapi kelemahan di atas
X.25 tersebut maka dirancanglah teknologi Frame Relay. Frame Relay adalah
sebuah WAN dengan fitur berikut :
1)
Frame Relay beroperasi pada
kecepatan yang lebih tinggi (1,544 Mbps dan baru-baru ini 44,376 Mbps).Ini berarti
bahwa dapat dengan mudah digunakan sebagai pengganti dari mesh TI atau T-3
baris.
2)
Frame Relay beroperasi hanya dalam
lapisan fisik dan data link. Ini berarti dapat mudah digunakan sebagai jaringan
backbone untuk memberikan layanan kepada protokol yang sudah memiliki lapisan
protokol jaringan, seperti Internet.
3)
Frame Relay memungkinkan data
bursty.
4)
Frame Relay memungkinkan ukuran frame dari
9000 byte, yang dapat menampung semua ukuran frame LAN.
5)
Frame Relay lebih murah daripada
WAN tradisional lainnya.
6)
Frame Relay memiliki deteksi eror
pada layer data link saja. Tidak ada flow control atau kesalahan control.
❖
Kelebihan dan Kekurangan Frame
Relay
A.
Kelebihan
1)
Tingkat kehandalannya tinggi
dengan dukungan sistem transmisi Fiber Optic dan network yang handal.
2)
Lebih ekonomis untuk berbagai
tujuan karena menggunakan satu saluran fisik untuk menghubungi ke berbagai
tujuan.
3)
Dapat mengelola trafik data yang
bersifat bursty.
4)
Dapat menggunakan berbagai
protocol komunikasi dan jenis aplikasi.
5)
Memiliki tingkat keamanan yang
tinggi karena merupakan jaringan private.
6)
Multi connection dari satu port ke
tujuan yang berbeda dapat dilakukan dengan hanya menempatkan satu port. Hal ini
akan menghemat dimensi fisik, kabel, serta kompleksitas.
B.
Kekurangan
1)
Koneksi akan lambat bila terjadi
kongesti jaringan / congestion network.
2)
Kesulitan untuk memastikan Quality
of Service, karena Frame Relay menggunakan variable length packets.
3)
Tidak ada flow control dan error
control.
4)
Delay yang sangat besar.
5. Merancang WAN
Desain Rancangan
WAN menggunakan Cisco Packet Traser
Tidak ada komentar:
Posting Komentar